Sejak kecil, saya adalah anak yang suka mendengarkan dongeng. Orangtua, Nenek, dan Kakek merupakan para pendongeng bagi saya dan adik perempuan saya. Saya sering meminta dituturkan cerita sebelum tidur, terus dan terus, hingga saya mengantuk. Meskipun nyatanya, saya tidak juga mengantuk tapi mereka yang tertidur saat bercerita. Sounds familiar? Meski cerita itu berulang, saya tetap setia mendengarkan. Sesi mendongeng itu sangat berkesan bagi saya, bahkan hingga sekarang. Bisa dibilang, dongeng adalah jendela dunia saya sebelum mengenal buku. Dongeng juga memiliki peran besar pada kehidupan saya. Memengaruhi minat saya, membentuk passion, bahkan cita-cita saya.
Ada
yang suka dongeng juga seperti saya?
Setelah
saya dewasa, saya sudah memiliki angan-angan akan mendongeng, kelak, saat memiliki
anak. Sebelum Aksara, anak pertama saya lahir, saya suka mendongeng untuk
anak-anak jika ada kesempatan. Saya berpartner dengan Pak Gani, ayah Aksa,
sebelum kami menikah. Kami mendongeng di radio MQ Jogja untuk beberapa sesi. Maka
saat kami menikah dan Aksa lahir, saya bsangat ersemangat mendongeng untuknya,
bahkan saat dia masih nyaman meringkuk di dalam rahim. Saat hamil saya sudah
membeli buku-buku cerita anak untuk saya bacakan keras-keras.
Saya
ingat, saya paling suka kalau Nenek mendongeng. Ceritanya beragam. Ada legenda,
dan dongeng-dongeng rakyat yang menarik. Namun bukan hanya itu, Nenek menghidupkan
tokoh ceritanya dengan mengubah-ubah suaranya, bahkan mendendangkan lagu juga,
atau sengaja membuat cerita bersambung yang membuat saya penasaran.
Pada
post sebelunya, saya menulis tentang 7 Manfaat Mendongeng untuk Buah Hati.
Nah, sekarang saya akan membahas tentang cara-cara seru mendongeng untuk anak di
rumah, yang saya terapkan juga bersama Aksara.
1. Pilih
cerita yang disukai anak
Mengetahui minat anak merupakan langkah
awal buat kita sebagai orangtua agar dapat memahami si kecil. Kita harus tahu apa
makanan kesukaannya, lagu favoritnya, apa yang sedang disukainya, dan apa
kebiasaannya. Yuk, kenali si kecil sebagai dirinya, bukan sebagai apa yang kita
harapkan. Amatilah apa yang sering disebut oleh anak, gambar apa yang menarik
perhatiannya, dan apa yang membuatnya bercerita dengan antusias dengan bahasanya
yang lucu itu. Kita bisa juga mencoba menceritakan tema-tema baru. Jika anak
tidak menyukainya, biasanya dia tidak akan memperhatikan. Aksa sering juga
menyuruh saya berhenti mendongeng. Hahaha. Saya biasanya membebaskannya untuk
memilih buku cerita yang ingin didengarnya. Sebelum tidur, dia mengambil buku
cerita pilihannya kemudian diberikan pada saya atau ayahnya untuk dibacakan. Cerita-cerita
untuk anak usia dini yang sesuai bagi mereka adalah fabel, cerita dengan tokoh
anak kecil sesuai jenis kelaminnya sehingga tokoh itu dapat mewakili dirinya, cerita
bertema aktivitas sehari-hari, cerita yang lucu atau menyenangkan, dan
bahasanya sederhana. Jangan lupa untuk memperhatikan pesan moralnya ya. Sampaikan
pada anak di akhir cerita.
2. Membaca
buku cerita
Cara paling mudah untuk mendongeng
adalah membacakan anak buku cerita. Jika buku-buku dongeng kita terbatas, kita
bisa membacakan cerita dari majalah anak-anak, atau dari internet. Jika membacakan
cerita dari internet sebaiknya print lebih dahulu. Karena jika mendongeng
dengan menggunakan dawai, dikhawatirkan fokus anak justru akan ke dawai yang
dipegang orangtuanya. Di samping itu, kita tidak mau anak sering terpapar sinar
radiasi dawai, kan? Mendongeng dengan membaca buku juga merupakan cara agar
anak mengenal buku. Apalagi sekarang sudah ada bermacam-macam buku yang dibuat
khusus untuk anak usia dini. Buku itu bukan hanya berisi gambar dan cerita yang
menarik, namun juga terbuat dari kain lembut, atau buku-buku dengan gambar yang
diberikan tekstur untuk menstimulasi indra peraba anak. Tunjukkanlah
gambar-gambar menarik di buku yang Anda baca kepada anak Anda. Jadi, aktivitas
mendongeng dengan membaca buku tidak monoton.
3. Membuat
cerita sendiri
Saat mengantar anak tidur di malam
hari, kita tentunya ingin mengondisikan suasana agar anak segera tertidur. Memberinya
susu hangat, menyalakan lampu tidur yang redup sambil memeluk si kecil. Eh, tiba-tiba
dia meminta kita mendongeng. Nah, itu adalah waktu yang tepat untuk mendongeng
buatnya. Saatnya kita menerima tantangan untuk mendongeng tanpa teks, agar tidak
perlu menyalakan lampu untuk membaca buku. Kita bisa memilih cerita rakyat ataupun
dongeng-dongeng yang kita hafal. Bisa juga kita membuat cerita sendiri. Dengan
sering membuat cerita sendiri, imajinasi orangtua juga akan terlatih sehingga
tidak khawatir akan kekurangan bahan mendongeng. Kita bisa memilih tokoh
binatang atau anak kita sendiri yang menjadi tokoh utamanya. Saya sering
melakukan itu. Bercerita tentang Aksara dan si Kucing Moza. Aksara dan Dokter.
Aksara Bermain Bola. Aksara Bertemu Dino. Yuk, buat cerita dengan nama buah
hati Anda. Dia pasti suka.
4. Mengubah
suara
Kegiatan mendongeng akan jadi seru
dan menarik kalau si pendongeng dapat mengubah-ubah suara sesuai karakter tokoh
cerita. Tidak perlu ahli seperti pendongeng profesional. Kita cukup berusaha
mengubah suara semampu kita. Besarkanlah suara bila berbicara sebagai tokoh
laki-laki, lalu gunakan sedikit teknik falseto atau meninggikan nada suara untuk
menghasilkan suara perempuan. Suara yang berubah sesuai karakter akan
merangsang imajinasi anak, dan membuatnya semakin betah menyimak dongeng orangtuanya.
Bisa jadi suara lucu yang Anda hasilkan akan membuat anak tertawa senang, atau
sebaliknya, dia akan berempati ketika suara Anda berubah menjadi sedih. Tunjukkan
emosi dalam suara Anda.
5. Mimik
lucu
Sering kali mimik yang lucu lebih
menarik bagi si kecil daripada cerita itu sendiri. Menunjukkan ekspresi wajah saat
mendongeng merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang membantu anak
untuk dapat memahami cerita kita. Apalagi jika kita mendongeng pada anak usia
dini yang masih dalam proses berkomunikasi secara verbal. Tidak semua ucapan kita
bisa dia mengerti, itulah kenapa kita harus membantunya dengan ekspresi wajah. Buatlah
ekspresi sedih, gembira, tertawa, menangis, bingung, dan sebagainya.
Tunjukkanlah melalui mimik. Hal itu juga akan membantu anak untuk dapat
menunjukkan suasana hatinya melalui ekspresi wajah.
6. Gestur
Seperti halnya mimik wajah, gestur merupakan
bahasa nonverbal yang akan membantu anak untuk lebih memahami cerita yang kita
sampaikan. Dari gerak tubuh kita, anak akan memahami kosakata baru yang dia
dengar. Misalnya Anda bercerita tentang lomba lari antara kelinci dan
kura-kura, Anda dapat menirukan gerakan berlari kencang menirukan kelinci, lalu
membuat gerakan yang sangat pelan menirukan kura-kura. Dari gerak tubuh yang
Anda tunjukkan itu, anak akan memahami secepat apa kelinci berlari, dan selambat
apa kura-kura merangkak. Si kecil akan lebih mudah memahami sebuah kata dengan gerakan
yang sifatnya konkret, dapat dilihat olehnya. Anda juga dapat menunjukkan
gestur bagaimana bila Anda memenangkan sebuah perlombaan. Banyak sekali yang
bisa kita sampaikan melalui gestur, ya. Akhirilah sesi mendongeng dengan memeluk
dan mencium si kecil Anda. Itu akan menjadi momen yang tak akan dia lupakan.
7. Menggunakan
alat peraga
Aktivitas
mendongeng bisa berkembang menjadi permainan peran yang menyenangkan. Dalam
permainan peran ini, kita dapat melibatkan anak untuk memiliki perannya. Gunakanlah
alat peraga untuk membuat cerita lebih hidup. Kita bisa menggunakan boneka yang
ada di rumah, mainan figur, atau membuat wayang sendiri. Biarkan anak memegang
salah boneka atau wayangnya. Untuk membuat wayang, kita bisa memanfaatkan
kardus bekas makanan atau kardus bekas tempat susu. Gambarlah pola binatang
atau tokoh yang diinginkan, lalu gunting kertas mengikuti pola tersebut.
Tempelkan potongan tokoh tersebut di ujung tongkat es krim dengan selotip
ataupun lem. Yeaaay! Kardus tersebut kini menjadi wayang. Karena Aksa suka
dinosaurus, ayahnya pun membuatkan wayang dino. Ada Stegosaurus, Brontosaurus,
Pteranodon, dan tentu saja Tyrannosaurus rex. Jika ingin bermain wayang, Aksa
akan meminta pintu rumah ditutup, lampu dimatikan. Senter menyala ke arah
tembok, lalu pertunjukan wayang pun dimulai. Seru!
Itulah
beberapa cara mendongeng yang dapat kita lakukan di rumah. Waktu untuk
mendongeng bisa kapan saja, tidak hanya di malam hari sebagai pengantar tidur.
Kapan pun anak ingin mendengar cerita dan bermain bersama orangtuanya. Luangkanlah
waktu sebelum dia tidur dan di hari kita sedang libur bekerja, untuk mendongengkan
sebuah cerita kesukaannya. Yang terpenting adalah, kita menikmati aktivitas
mendongeng ini sehingga anak juga dapat ikut menikmatinya.
I
know you are wonderful parents and will give the best for your children.
Casino de Arbol | Review by Casino Guru
BalasHapusCasino de Arbol is a casino that 브라 벗기기 was established in 2004 in 슬롯 머신 사이트 The casino was the 카카오스포츠 only site where players can 승인전화없는 꽁머니 사이트 play the 검증 업체 먹튀 랭크 latest Asian themed games.